Sistematika isi skripsi terdiri dari :
A. Isi Skripsi Bagian Awal
B. Susunan Bab dalam Skripsi
C. Kerangka Umum Isi Skripsi
berikut adalah pembahasannya :
A. Isi Skripsi Bagian Awal
Bagian awal laporan terdiri dari halaman wajib dan halaman pelengkap. Halaman wajib meliputi halaman judul, lembar pengesahan, abstrak hasil penelitian, kata pengantar, dan daftar isi. Halaman pelengkap meliputi daftar tabel, daftar gambar (jika ada), dan daftar lampiran. Dewasa ini, sejalan dengan maraknya plagiarisme dalam penulisan karya ilmiah, beberapa perguruan tinggi sudah ada yang mewajibkan penulis skripsi, tesis, atau disertasi mencantumkan halaman Keaslian Tulisan. Halaman ini berisi pernyataan keaslian tulisan dan kesanggupan penulis untuk dicabut gelarnya atau diberi sanksi hukum apabila di kemudian hari terbukti tulisannya merupakan hasil jiplakan. Halaman pernyataan ini dicantumkan pada bagian depan isi skripsi, tesis, atau disertasi. Walaupun disebut halaman pelengkap, bagian tersebut harus ditempatkan dalam bagian depan isi skripsi.
Bagian akhir isi skripsi ialah lampiran. Lampiran diletakan setelah Daftar Pustaka (References). Jadi nomor halaman lampiran merupakan nomor lanjutan dari halaman Daftar Pustaka. Daftar Pustaka merupakan bagian tak terpisahkan dengan isi skripsi. Sedangkan lampiran merupakan data pendukung yang sebelumnya digunakan dalam uraian bab-bab dalam skripsi. Karena itu, letak yang benar Daftar Lampiran ialah sebelum Daftar Lampiran.
Lampiran suatu skripsi atau laporan penelitian berisi data pendukung dan keterangan-keterangan lain yang dianggap penting. Menurut derajat kepentingannya, lampiran terdiri dari : instrumen penelitian yang sudah diuji coba (misalnya tes, angket, pedoman wawancara, chek list, pedoman observasi), sekor mentah hasil tes, hasil analisis instrumen, misalnya analisis butir soal, penghitungan statistik untuk mencari validitas dan reliabilitas, data mentah hasil tes untuk data penelitian, hasil perhitungan uji hipotesis pada bab hasil, tabel-tabel pendukung, surat keterangan penelitian, catatan lapangan, pekerjaan subjek yang diteliti, hasil rekaman observasi yang akan dianalisis, dan riwayat hidup penulis. Karena sifat isi lampiran merupakan bagian dari penelitian, lampiran tidak bisa dipisahkan dengan isi skripsi. Lampiran juga merupakan isi skripsi yang ditempatkan secara khusus pada bagian khusus. Dengan demikian, halaman dalam lampiran juga dikategorikan sebagai halaman skripsi.
B. Susunan Bab dalam Skripsi
Secara umum sebuah laporan penelitian baik berupa skripsi, tesis, atau disertasi berisi lima bab. Kelima bab itu mencakup Bab 1 Pendahuluan, Bab 2 Tinjauan Pustaka, Bab 3 Metodologi Penelitian, Bab 4 Hasil dan Pembahasan, dan Bab 5 Penutup. Variasi menjadi 6 bab dan penggunaan istilah atau terminologi tertentu untuk penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif biasanya terdapat pada bab 3.
Pada Bab 3 Metodologi Penelitian peneliti harus mencantumkan hasil uji-coba instrumen bersama dengan hasil perhitungannya. Namun data-data hasil paerhitungan statistik tidak boleh dimasukan ke dalam Bab 3. Untuk itu, hasil analisis dan perhitungan uji coba instrumen cukup dilampirkan. Hasil akhir perhitungan statistik dicantumkan dalam Bab 3. Dengan demikian, pada Bab 3 terdapat variasi tambahan anak bab yang dicantumkan dalam poin instrumen penelitian.
Jika Bab 4 Hasil dan Pembahasan memerlukan uraian dalam jumlah halaman yang cukup banyak, bab ini bisa dipecah menjadi dua. Sehingga, Bab 4 Hasil Penelitian, dan Bab 5 Pembahasan. Sedangkan Bab 5 Penutup diubah menjadi Bab 6.
Hakikatnya isi lapora penelitian untuk penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif sama saja. Jumlah bab dalam kedua jenis penelitian itu sama, yaitu lima bab. Yang tidak sama ialah kedua peneliian ini memiliki istilah dan terminologi tertentu yang kadang-kadang hanya cocok untuk satu jenis penelitian. Misalnya, dalam penelitian kuntitatif pada bab 3, digunakan istilah Populsi dan Sample. Dalam penelitian kualitatif, istilah populasi dan sample diganti dengan Subjek Penelitian dan Informan. Jadi yang dimaksud perbedaan isi dalam laporan penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif lebih karena perbedaan istilah, bukan pada jumlah bab isi laporan.
Ada juga variasi anak bab yang dibuat untuk menguraikan Bab 1 laporan penelitian. Misalnya, jumlah anak bab pada isi Bab 1 dan penempatan sub-bab hipotesis kedalam bagian Bab 1 atau Bab 2. Variasi ini ditentukan oleh lembaga atau dosen pembimbing. Namun secara umum ada konvensi bahwa pada Bab 1 memerlukan uraian sekurang-kurangnya mengenai : Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Jangkauan dan Keterbatasan Penelitian, dan Manfaat Penelitian. Sub-bab tersebut kadang ditambah dengan variasi : hipotesis penelitian, asumsi, kerangka teoritis, dan definisi istilah, tergantung pada gaya masing-masing.
Mengenai hipotesis penelitian ada yang berpendapat lebih cocok ditempatkan pada Bab 2. Alasannya, hipotesis ditemukan setelah peneliti membaca kajian pustaka secara mendalam. Pendapat ini benar juga. Tetapi secara teknis penulisan, hipotesis merupakan jawaban sementara untuk rumusan masalah. Hipotesis berfungsi sebagai panduan kerja sehingga disebut hipotesis kerja (Ha). Untuk menjawab Ha, belum diperlukan uji hipotesis. Dalam konteks berpikir seperti ini, hipotesis kerja lebih cocok ditempatkan pada Bab 1 berurutan dengan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Hipotesis. Hipotesis Nol (Ho) yang digunakan untuk landasan uji hipotesis, ditempatkan pada Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan.
Pembahasan mengenai Kerangka Umum Isi Skripsi akan dibahas pada posting berikutnya........... ;)
Semoga bermanfaat........ :)
download Pedoman Penulisan Skripsi Akuntansi*