Sebuah studi baru menunjukkan bahwa minum teh hijau tidak secara keseluruhan dapat melindungi diri dari kanker payudara. Peneliti Dr Motoki Iwasaki, Ahli Epidemiologi Kanker di Pusat Kanker Nasional (National Cancer Center) di Jepang mengatakan bahwa wanita setengah baya atau lebih yang minum 10 atau lebih cangkir teh hijau sehari tidak memiliki risiko kanker payudara lebih rendah daripada perempuan yang minum setengah cangkir atau kurang setiap minggu. Studi baru telah diumumkan dalam jurnal Breast Cancer Research edisi 27 Oktober 2010.
Penelitian sebelumnya telah menyarankan teh hijau dapat melindungi diri terhadap kanker payudara, tetapi sejumlah studi tidak menemukan adanya kaitan tersebut.
Pada awal studi Iwasaki telah melakukan survei terhadap lebih dari 54.000 wanita Jepang berusia antara 40 hingga 69 tahun tentang kebiasaan mereka minum teh dan melanjutkan lagi studinya lima tahun kemudian. Para peneliti menemukan telah berkembangnya sel kanker payudara sekitar 14 tahun pada 581 wanita sejak awal studi. Tidak ada perbedaan pada sejumlah kasus kanker di kalangan wanita, terlepas dari tingkat konsumsi teh antara wanita yang minum lebih dari 10 cangkir sehari dan yang minum setengah cangkir atau kurang seminggu.
Dua penelitian besar, yang pertama studi tahun 2001 terhadap 38.000 orang Jepang dalam jurnal Cancer Causes & Control dan yang kedua, studi tahun 2004 terhadap 35.000 wanita Jepang dalam British Journal of Cancer menemukan fakta bahwa teh hijau tidak mempengaruhi risiko kanker.
Tetapi laporan tahun 2003 di International Journal of Cancer ditemukan penurunan risiko kanker payudara di kalangan wanita Asia yang minum teh hijau secara teratur dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari sekali sebulan. Dan penelitian tahun 2009 di Journal of Nutrition menemukan, dalam 7.000 wanita usia antara 20-74 tahun, sedikit lebih rendah risiko kanker payudara pada peminum teh dibandingkan non-peminum teh.
Penelitian sebelumnya telah menyarankan teh hijau dapat melindungi diri terhadap kanker payudara, tetapi sejumlah studi tidak menemukan adanya kaitan tersebut.
Pada awal studi Iwasaki telah melakukan survei terhadap lebih dari 54.000 wanita Jepang berusia antara 40 hingga 69 tahun tentang kebiasaan mereka minum teh dan melanjutkan lagi studinya lima tahun kemudian. Para peneliti menemukan telah berkembangnya sel kanker payudara sekitar 14 tahun pada 581 wanita sejak awal studi. Tidak ada perbedaan pada sejumlah kasus kanker di kalangan wanita, terlepas dari tingkat konsumsi teh antara wanita yang minum lebih dari 10 cangkir sehari dan yang minum setengah cangkir atau kurang seminggu.
Dua penelitian besar, yang pertama studi tahun 2001 terhadap 38.000 orang Jepang dalam jurnal Cancer Causes & Control dan yang kedua, studi tahun 2004 terhadap 35.000 wanita Jepang dalam British Journal of Cancer menemukan fakta bahwa teh hijau tidak mempengaruhi risiko kanker.
Tetapi laporan tahun 2003 di International Journal of Cancer ditemukan penurunan risiko kanker payudara di kalangan wanita Asia yang minum teh hijau secara teratur dibandingkan dengan mereka yang minum kurang dari sekali sebulan. Dan penelitian tahun 2009 di Journal of Nutrition menemukan, dalam 7.000 wanita usia antara 20-74 tahun, sedikit lebih rendah risiko kanker payudara pada peminum teh dibandingkan non-peminum teh.